Jumat, 28 Juli 2017

Analisis Makna Lagu Surat Cinta untuk Starla

Analisis Makna Lagu Surat Cinta untuk Starla

Lagu yang berjudul ‘Surat Cinta untuk Starla’ pertama kali saya dengar ketika menemani anak-anak berlatih untuk penampilan perpisahan di sekolah, di Jenggawah Jember. Dalam latihan itu, judul lagu ‘Surat Cinta untuk Starla’ diajukan oleh salah satu pengurus OSIS yang ingin tampil menyenyikan lagu itu.

Sejak saat itu, saya menjadi tidak asing dengan lagu yang dianggap paling romantis oleh anak-anak muda ini. Sampai saat perpisahan, lagu surat cinta untuk starla sudah berkali-kali saya dengarkan. Sekilas saya pikir maknanya lumayan dalam juga.


Baru kemudian, saya memahami surat cinta untuk Starla lebih dalam lagi maknanya ketika istri menanyakan cara membuat parafrase kok bisa menarik. Maka dari itu, saya menanyakan lagu apa yang sedang ngetop di anak-anak muda. Istri saya menjawab, Surat Cinta untuk Starla.



Maka, saya langsung meminta lirik lagu Surat Cinta untuk Starla. Kebetulan sebelumnya dia sudah searching (menelusur) di mesin pencari. Maka saya tinggal menulis lriknya.

Berikut Lirik Lagu Surat Cinta untuk Starla.

Surat Cinta untuk Starla

Kutuliskan kenangan tentang
Caraku menemukan dirimu
Tentang apa yang membuatku mudah
Berikan hatiku padamu

Takkan habis sejuta lagu
Untuk menceritakan cantikmu
Kan teramat panjang puisi
Tuk menyuratkan cinta ini

Telah habis sudah cinta ini
Tak lagi tersisa untuk dunia
Karena tlah ku habiskan
Sisa cintaku hanya untukmu

Aku pernah berpikir tentang
Hidupku tanpa ada dirimu
Dapatkah lebih indah dari
Yang kujalani sampai kini

Aku selalu bermimpi tentang
Indah hari tua bersamamu
Tetap cantik rambut panjangmu
Meskipun nanti tak hitam lagi

Bila habis sudah waktu ini
Tak lagi berpijak pada dunia
Telah aku habiskan
Sisa hidupku hanya untukmu

Bila musim berganti
Sampai waktu terhenti
Walau dunia membenci
Ku kan tetap di sini

Untuk memahami makna lagu Surat Cinta untuk Starla di atas, perlu melalui parafrase liriknya. Berikut ini contoh parafrase liriknya. Parafrase tidak hanya seperti ini, bisa menggunakan kata-kata lain asal memudahkan memahami makna sebuah lirik lagu.

Parafrase Lagu Surat Cinta Untuk Starla

(telah) Kutuliskan (semua) kenangan (indah) tentang
Caraku (untuk) menemukan (rasa cintaku pada) dirimu
Tentang apa (saja) yang membuatku mudah (untuk)
(mem-)Berikan hatiku (dan segala rasaku) padamu

Takkan habis (rasa cintaku dengan) sejuta lagu
(lagu yang kugunakan) Untuk menceritakan cantikmu
Kan teramat panjang puisi (yang harus tertulis)
(un)Tuk menyuratkan (menulis rasa) cinta(ku) ini

Telah habis sudah (rasa) cinta ini
Tak (ada) lagi (yang) tersisa untuk (hal lain di) dunia
Karena tlah ku habiskan
Sisa cintaku hanya (kuberikan) untukmu

Aku pernah (sempat) berpikir tentang
(apa jadinya) Hidupku (jika) tanpa ada dirimu (di sampingku)
Dapatkah (hidup ini) lebih indah dari
Yang (telah) kujalani sampai kini

(cintaku,) Aku selalu bermimpi tentang
Indah(nya) hari tua(ku) (jika hidup) bersamamu
(dirimu yang) Tetap cantik (dengan) rambut panjangmu
Meskipun nanti (rambutmu) tak hitam lagi (dan sudah memutih)

Bila (telah) habis (usiaku nanti dan) sudah (selesai) waktu (hidupku) ini
(Kakiku) Tak lagi berpijak pada (tanah) (dan meninggal) dunia
(aku tak menyesal, karena) Telah aku habiskan
(seluruh) Sisa hidupku hanya untuk (mencintai)mu

Bila (nanti) musim (telah) berganti
Sampai waktu (kehidupan) terhenti
Walau (orang di seluruh) dunia membenci(ku)
Ku (a)kan tetap (ada) di sini (untuk mencintaimu)

Dari parafrase di atas, dapat diketahui makna surat cinta untuk starla adalah sebagai berikut:
“Semua kenangan dan peristiwa yang indah tentang wanita pujaan hatinya, sudah membuatnya lupa dan tidak peduli dengan apapun dan siapapun di dunia. Dia hanya merasa nyaman ketika bisa hidup bersama hingga tua. Meskipun semua orang di dunia membenci, dia akan tetap setia menemani kekasihnya.”

Sekian, analisis makna lagu surat cinta untuk starla.


Salam Pustamun!

Perbedaan Arti Kata ‘Buat’ dan ‘Untuk’ serta Penggunaannya

Banyak sinonim dalam bahasa Indonesia, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya karena sifat bahasa Indonesia yang terbuka terhadap bahasa asing. Karena bahasa Indonesia terbuka, maka mampu dan bisa menerima kata serapan dari berbagai bahasa. Misalnya, kata cinta memiliki sinonim yang sangat banyak yang berasal dari berbagai bahasa asing di dunia, tentu melalui proses penyerapan yang otomatis melalui penyesuian makna dan pelafalan. Untuk para penutur bahasa Indonesia pemula, tentu kesulitan menggunakan masing-masing kata tersbut.

Contoh lain adalah kata sekolah yang bersinonim dengan madrasah. Sekolah lebih dekat dengan bahasa dari Eropa, school (inggris), sementara madrasah adalah serapan bahasa Arab.


Dalam bahasa Indonesia, sinonim juga berkaitan dengan kebakuan kalimat. Misalnya kata ‘saya’ dan kata ‘gue’ memiliki arti yang sama, tapi memiliki perbedaan juga. Perbedaan yang meliputi penggunaan. Jadi, selain karena adanya penyerapan dari bahasa asing, sinonim yang beragam dalam bahasa Indonesia disebabkan adanya kata baku dan tidak baku.

Berkaitan dengan kata baku dan tidak baku itu, pembahasan tentang kata ‘untuk’ dan kata ‘buat’ ini berpijak.

Penjelasan Perbedaan antara Kata Buat dan Kata Untuk



Arti Kata ‘untuk’ dan ‘buat’

Kata’untuk’ dalam bahasa Indonesia ada tiga. Lihat di KBBI Pusat Bahasa Edisi Keempat halaman 132. Ada tiga lema ‘untuk’ dengan arti yang berbeda-beda. Kata ‘untuk’ yang pertama memiliki 6 penjelasan, yaitu kata ‘untuk’ yang berkedudukan sebagai partikel.

Masing-masing arti kata untuk sebagai partikel adalah sebagai berikut:
1. kata depan untuk menyatakan bagi ....; bagian;. Contoh kalimat: ini untukku, itu untukmu.

2. sebab atau alasan. Contoh kalimat: untuk kesalahan itu, dia dihukum selama dua bulan; untuk semua itu, ia mau bekerja keras.

3. tujuan atau maksud; bagi; Contoh kalimat: lemari untuk (menyimpang) perhiasan; tontonan untuk semua umur;

4. penggantian (sebagai ganti ....); (disediakan, digunakan, diapakai) sebagai..... Contoh kalimat: Kardus itu dipakai untuk meja belajar; diberi topi untuk menutupi kepala.

5. selama. Contoh kalimat: untuk lima hari ke depan kamu harus selalu berkunjung ke blog ini.

6. sudah. Contoh kalimat: untuk kedua kalinya kamu saya peringatkan.

Selain kata ‘untuk’ yang pertama di atas, kata untuk juga diserap dari bahasa Minangkabau yang memliki arti: bagian dari milik yang dibagik-bagikan.

Sementara itu, ada pula kata untuk yang berkedudukan sebagai nomina kata benda yang memiliki arti kemaluan perempuan. Kata ‘untuk’ ini dimaksudkan untuk memperhalus sebuatan untuk alat kelamin.

Baca Juga: Penjelasan kata ‘untuk’ yang Komprehensif

Sementara itu, kata ‘buat’ memang di salah satu maknanya memiliki arti yang bersinonim dengan ‘untuk’. Tapi, arti kata ‘buat’ jelas berbeda dengan kata ‘untuk’.

Berikut ini arti ‘buat’ dalam Kamus Besar Besar Bahasa Idonesia Pusat Bahasa. Lihat KBBI halaman 213.

Ada dua kata ‘buat’ dalam KBBI. Kata buat yang pertama berposisi sebagai ‘verba’ alias kata kerja. Yang memiliki dua arti yaitu: 1. Kerjakan; lakukan; dan arti yang kedua 2. Bikin.

Sementara kata ‘buat’ yang kedua dalam KBBI adalah kata buat yang ada pada kelas kata ‘partikel’. Arti kata ‘buat’ ini yang bersinonim dengan ‘untuk’.

Perbedaan Kata ‘buat’ dan ‘untuk’

Karena yang sedang dibahas adalah perbedaan antara kata buat dan untuk, tentu yang dimaksud adalah kedua kata tersebut dalam posisi sebagai ‘partikel’. Jika kata ‘untuk’ adalah kata yang bisa digunakan dalam ragam formal atau ilmiah, kata ‘buat’ meskipun memiliki arti yang sama dengan ‘untuk’ tidak bisa digunakan dalam bahasa ragam formal, karena kata ‘buat’ merupakan kata dalam ragam percakapan.

Maka dari itu, kata ‘buat’ dan kata ‘untuk’ tidak bisa saling sulih (saling menggantikan) dengan sekenanya. Harus dilihat konteks kalimatnya.

Misalnya dalam kalimat:

Surat cinta untuk starla bisa digantikan oleh ‘buat’ menjadi surat cinta buat starla.

Tetapi dalam kalimat berikut ini, kata buat tidak bisa diganti untuk:

Buatlah sebuah kalimat aktif.

Tidak bisa disulih (diganti) Untuklah sebuah kalimat aktif **

Begitu pula dengan kalimat berikut ini, kata ‘untuk’ tidak bisa digantikan oleh kata ‘buat’:

Lemari ini dibuat untuk menyimpan baju.

Tidak bisa diganti Lemari ini dibuat buat menyimpan baju **

Dengan mengetahui arti masing-masing kata ‘untuk’ dan kata ‘buah’ maka kita bisa dengan mudah mengetahui perbedaan antara keduanya. Sekaligus bisa menggunakannya dalam konteks kalimat yang sesuai.

SOAL PEDAGOGIK KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK (MODUL KKA-2)


Kerjakan soal di bawah ini! Pilihlah jawaban yang paling benar!

1. Pak Dema sangat memahami karakteristik siswa-siswinya. Karena siswa-siswinya sering menunjukkan sikap kurang antusias setiap kali diskusi kelompok. Kali ini Pak Dema melakukan kebijakan yang berbeda dari biasanya. Pak Dema membentuk kelompok-kelompok kecil terdiri atas 4-5 siswa yang heterogen terdiri atas putra dan putri. Ternyata upaya Pak Dema ini berhasil. Tiap-tiap kelompok menjadi lebih antusias berdiskusi.

Keberhasilan Pak Dema tersebut disebabkan adanya perkembangan fisik anak pada bagian ....

A. Kelenjar eksostrin

B. Hormon testosteron

C. Kelenjar endoktrin

D. Struktur fisik

2. Seorang siswa diminta untuk mengidentifikasi masalah yang mereka hadapi, lalu masalah itu didiskusikan dalam kelompok untuk mendapatkan solusinya.

Ilustrasi ini berkaitan dengan perkembangan ....

A. kemampuan kognitif

B. kemampuan interaksional

C. kemampuan integrasi diri

D. kemampuan komunikatif

3. Seorang anak yang tidak mampu membangun kerja sama dalam kelompok. Dia cenderung menguasai forum dan tidak memberi kesempatan kepada teman-temannya. Jika teman lain berhasil mengendalikan diskusi, dia lebih memilih bekerja mandiri.

Anak seperti itu bermasalah dalam hal perkembangan ....

A. kognitif interaksional

B. sosial emosional

C. moral spiritual

D. sosial kognitif

4. Seorang anak yang memiliki moralitas benar-benar diinternalisasikan dan tidak didasarkan pada standar-standar orang lain. Dia mengenal tindakan moral alternatif, menjajaki pilihan-pilihan, lalu membuat keputusan menurut suatu kode moral pribadi.

Hal ini merupakan contoh perilaku moral-spritual pada tahapan ...

A. penalaran prakonvensional

B. penalaran interkonvensional

C. penalaran pascakonvensional

D. penalaran konvensional

5. Salah satu faktor internal yang memengaruhi potensi intelektual peserta didik adalah motivasi intrinsik. Hal-hal yang termasuk faktor motivasi intrinsik adalah ....

A. budaya dan kebiasaan

B. harmonisasi keluarga

C. daya tarik integrasi

D. sifat positif dan kreatif

6. Seorang peserta didik merasa kurang bersemangat pada jam usai pembelajaran. Dia bahkan lebih senang tinggal di sekolah sampai sore, petugas kebersihan sekolah sampai menyuruhnya pulang karena matahari hampir tenggelam.

Peserta didik tersebut dicurigai memiliki hambatan pengembangan potensi berupa faktor ....

A. intelegensi dan kognitif

B. budaya dan pembiasaan

C. keluarga dan lingkungan masyarakat

D. emosional dan kepribadian

7. Seorang guru berusaha untuk memberikan pembelajaran yang variatif kepada peserta didiknya. Dia ingin seluruh peserta didik berkembang sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimiliki oleh peserta didiknya.

Kegiatan yang harus dilakukan guru agar terpenuhi harapannya tersebut adalah ...

A. mendata bekal awal yang dimiliki oleh masing-masing peserta didiknya.

B. mempersiapkan rancangan pembelajaran sesuai dengan keinginan guru.

C. membuat media pembelajaran yang mendukung pembelajarannya.

D. mengumpulkan berbagai sumber belajar sesuai keinginan guru.

8. Memaksimalkan kegiatan ekstrakurikuler, melakukan rekreasi dengan guru, dan melakukan kegiatan informal lainnya memiliki fungsi untuk mengatasi kesulitan belajar dalam hal ….

A. mengaktualisasikan diri

B. penciptaan hubungan yang baik

C. mengemukakan gagasan

D. memformulasikan tindakan

9. Cara yang yang paling cepat dan akurat yang digunakan untuk mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik yang bersumber dari faktor sosial adalah …

A. brainstorming

B. wawancara

C. angket

D. sosiometri

10. Status pengetahuan dan keterampilan peserta didik sekarang untuk menuju ke status yang akan datang yang diinginkan guru agar tercapai oleh peserta didik merupakan konsep dasar dari ….

A. proses belajar

B. kemajuan belajar

C. bekal awal

D. capaian belajar

BACA ISTILAH PADA MODUL KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK


Sumber

Wibowo, Hari dkk. 2017. Karakteristik Peserta Didik. Jakarta: Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

RPP K13 Sosiologi Kls X SMA Revisi

Pelaksanaan pembelajaran di kelas yakni mendidik siswa remaja, diperlukan karakter yang mudah akrab dengan peserta didik, jika tidak mungkin akan dibicarakan siswa. Tapi paling tidak kita sebagai pengajar harus menunjukan wibawa sebagai guru, supaya dihargai oleh siswa. Ini bersangkutan dengan penyusunan RPP K13 Sosiologi Kls X SMA Revisi.

Dalam rencana mengajar biasanya guru dapat mengalokasikan waktu atau jam pelajaran, beruntung bila anda mempunyai karakter disukai oleh siswa. Karena apa ? penyampaian materi lebih mudah diserap oleh peserta didik, akan terjadi komunikasi interaktif, serta poin yang paling penting yakni tercipta suasana kegiatan belajar yang menyenangkan. Kurikulum 2013 sudah menetapkan sistem yang menunjang para peserta didik dapat mengembangkan pola pikir dan karakter menjadi mulia, sehingga harapan untuk mengikuti program bea siswa ke luar negeri mempunyai peluang yang lebih besar. Pelajari juga bagaimana menyusun RPP K13 bahasa inggris supaya siswa mudah menyerap materi ajar dari guru tersebut.
RPP K13 Sosiologi Kls X SMA Revisi

RPP K13 Sosiologi Kls X SMA Revisi baru format doc lengkap

Penusunan RPP K13 sosiologi kelas X SMA sederajat harus berdasarkan silabus, kemudian memahami isi dari KD dan KI hingga tercapai SKL. Membuat rencana mengajar tidak bisa asal tebak, seharusnya berdasarkan kenyataan di kegiatan kelas dan lingkungan peserta didik di sekolah.

Kendala yang dialami peserta didik akan diketahui bisa kita sebagai pengajar melakukan pendekatan yang inten, serta menjalin komunikasi yang lebih koperatif dengan peserta didik. Dengan tidak mengguri anda sebagai sesama rekan pengajar kami berbagi informasi mengenai contoh RPP K13 sosiologi kelas XII SMA sederajat.

Berikut file contoh format untuk anda.


Demikian uraian singkat kami, kami disini hanya berbagai pengalaman dengan informasi yang diperoleh dari sesama rekan guru seperjuangan. Terima kasih atas kunjungan anda, semoga bermanfaat.

Kamis, 27 Juli 2017

HASIL TES ONLINE SELEKSI CALON PESERTA PPG DALAM JABATAN BERSUBSIDI TAHUN 2017


Surat Pengumuman dan Lampiran Surat Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Menengah
Nomor : 17519/B4.2/GT/2017
Tanggal : 24 Juli 2017
TENTANG
HASIL TES ONLINE
SELEKSI CALON PESERTA PPG DALAM JABATAN BERSUBSIDI TAHUN 2017
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Berdasarkan hasil tes online seleksi calon peserta PPG Dalam Jabatan Bersubsidi Tahun 2017,
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
kerjasama dengan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi, dengan ini mengumumkan daftar peserta PPG Dalam Jabatan

Bersubsidi yang lulus dan akan mengikuti PPG dalam Jabatan Bersubsidi tahun 2017 sebagaimana terlampir







PETUNJUK TEKNIS APLIKASI PRAKONDISI/ PEMBEKALAN AWAL PLPG SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2017

Pra kondisi PLPG atau pembekalan awal PLPG merupakan rangkaian kegiatan yang harus diikuti oleh seluruh peserta PLPG 2017.
Pembekalan awal PLPG dilaksanakan dengan tujuan agar para guru lebih siap dalam mengikuti PLPG. Di pembekalan awal PLPG, peserta mempelajari 2 sumber belajar yaitu: sumber belajar pedagogik & sumber belajar bidang studi.
Pembekalan awal PLPG dilaksanakan selama 3 bulan, di mana setiap peserta mempunyai kewajiban untuk membuat laporan kemajuan sebanyak 4 kali.
Nilai akhir pembekalan awal PLPG merupakan akumulasi dari 30% skor proses, 30% skor laporan, dan 40% skor presentasi laporan.
Setiap rombel pembekalan awal PLPG, rata-rata terdiri dari 10 orang peserta, dan setiap rombel difasilitasi oleh 1 orang mentor.


Untuk bahan ajar guru diwajibkan mengunduh di http://sertifikasiguru.id

Pembekalan awal PLPG dilaksanakan secara daring (online) pada alamat
https://ksg.kemdikbud.go.id/pembekalan.
Menu pada aplikasi, terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu: 1) Menu untuk Mentor; 2) Menu untuk Guru; dan 3) Menu untuk Admin ASG LPTK

Aktivitas utama peserta prakondisi dalam aplikasi daring prakondisi yaitu berdiskusi dengan mentor dan peserta melalui menu FORUM dan mengunggah laporan melalui menu LAPORAN KEMAJUAN.

FORUM, adalah sarana diskusi antara mentor dan peserta yang tergabung di suatu kelas.
Setiap peserta harus aktif berdiskusi di dalam forum di bawah bimbingan seorang mentor.

Laporan Kemajuan, Setiap peserta wajib mengumpulkan (mengunggah) 4 laporan hasil dari studi mandiri yang dilaksanakan; 1 laporan untuk materi pedagogik, dan 3 laporan untuk materi bidang studi. Batas pengumpulan laporan ditentukan oleh mentor. Laporan ini harus dinilai oleh mentor sebagai bagian dari penilaian PLPG.

Berikut disajikan PETUNJUK TEKNIS APLIKASI PRAKONDISI/ PEMBEKALAN AWAL PLPG SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2017





































































































































CONTOH SOAL / TUGAS PRAKONDISI PLPG 2017 DAN PEMBAHASAN



Salah satu kegiatan peserta PLPG tahun 2017 adalah membuat laporan kajian Modul/ Sumber Belajar kompetensi pedagogik dan professional (bidang studi) pada prakondisi PLPG 2017.
Berikut ini disajikan contoh soal / tugas prakondisi PLPG 2017 dan pembahasan/ petunjuk mengerjakan untuk sumber belajar / modul kompetensi pedagogik .


FORMAT  LAPORAN HASIL PEMBEKALAN PESERTA PLPG TAHUN 2017



Nama Peserta                       : ……………………………..

NUPTK                                    : ……………………………..

Nomor Peserta PLPG          :……………………………..

Bidang Studi Sertifikasi      : ……………………………..

Sekolah Asal                          : ……………………………..


I.      LAPORAN MENTORING PERIODE SATU

Sumber Belajar Pedagogik

A.      Ringkasan materi

1.      karakteristik potensi peserta didik,

2.      teori belajar,

3.      model model pembelajaran, dan

4.      penilaian

B.      Materi yang sulit dipahami

Uraikan materi yang menurut Anda sulit dipahami dalam bagian ini

C.      Materi esensial apa saja yang tidak ada dalam Sumber Belajar

Uraikan materi yang menurut Anda anggap esensial tetapi tidak dijelaskan dalam bagian ini

D.     Materi apa saja yang tidak esensial namun ada dalam Sumber Belajar

Uraikan materi yang menurut Anda tidak esensial tetapi dijelaskan dalam bagian ini



   

FORMAT PENILAIAN LAPORAN HASIL PEMBEKALAN PLPG

(Untuk Instruktur)



Nama Peserta                       : ……………………………..

NUPTK                                    : ……………………………..

Nomor Peserta PLPG           : ……………………………..

Bidang Stud iSertifikasi      : ……………………………..

Sekolah Asal                          : ……………………………..



Sumber Belajar Pedagogik/Bidang Studi*)

No
ASPEK
1
2
3
4
5
A.
Ringkasan Materi






1.        Kesesuaian uraian dengan isi sumber belajar






2.        Kejelasan uraian






3.        Kecermatan uraian






4.        Keruntutan uraian






5.        Penggunaan bahasa












B.
Materi yang sulit dipahami






1.        Kecermatan






2.        Kejelasan






3.        Ketepatan argumentasi












C.
Materi esensial yang tidak ada dalam Sumber Belajar






1.        Kecermatan






2.        Kejelasan






3.        Ketepatan argumentasi












D.
Materi tidak esensial namun ada dalam Sumber Belajar






1.        Kecermatan






2.        Kejelasan






3.        Ketepatan argumentasi












E.
Jawaban Latihan Soal Uraian






Ketepatan jawaban













Total Skor


Konversi (skala 100)




*) Coret yang tidak perlu

           ..........................………, ………...   2017

Penilai I,



---------------------------------------------------
Penilai II,



-------------------------------------------------



Petunjuk Pengerjaan Tugas

A.      Ringkasan Materi

Meringkas artinya menjadikan tulisan yang panjang menjadi pendek. Ringkasan berisi hal-hal pokok/penting dari sebuah tulisan. Penyajian ringkasan dapat berbentuk paragraf, tabel, atau mind mapping (peta konsep), dan sebagainya.

Pada kegiatan meringkas peserta prakondisi menyampaikan hal-hal penting dari bahan yang diringkas tanpa menambah pendapat pribadi atau pendapat ahli lain di luar apa yang tertulis pada bahan yang diringkas.


B.      Materi yang sulit dipahami

1.       Tuliskan materi yang sulit dipahami (apa dan pada bagian mana)

2.       Tuliskan alasan/argumen mengapa materi tersebut sulit dipahami

Penjelasan

Peserta menuliskan materi bacaan yang menurut peserta sulit dipahami (menunjukkan pada subbab mana, materi apa) disertai dengan alasan sebagai pendukung. Alasan yang diberikan bisa berupa kurangnya penjelasan, ilustrasi, contoh-contoh yang berkaitan dengan materi yang sulit dipahami.

C.      Materi esensial apa saja yang tidak ada dalam Sumber Belajar

1.       Tuliskan materi esensial (apa dan pada bagian mana)

2.       Tuliskan alasan mengapa materi tersebut esensial

Penjelasan

Esensial artinya mendasar, hakiki, perlu sekali. Pada kegiatan ini peserta menuliskan materi esensial (sesuai pendapat peserta) yang tidak terdapat pada Sumber Belajar (Modul).

Materi esensial pada sumber belajar dapat dikaitkan dengan kepentingan proses pembelajaran/tugas guru berdasarkan pengalaman guru atau dikaitkan dengan butir-butir kompetensi pedagogik pada permendiknas 16/2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru.

Untuk menentukan materi esensial, peserta dapat juga membandingkan dengan sumber lain.

Misalnya tentang model-model pembelajaran , peserta dapat membandingkan sumber Belajar (modul prakondisi) dengan Buku sumber Naskah pendukung implementasi kurikulum 2013 yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah tahun 2017


D.      Materi apa saja yang tidak esensial namun ada dalam Sumber Belajar

1.       Tuliskan materi yang tidak esensial (apa dan pada bagian mana)

2.       Tuliskan alasan/ argumen mengapa materi tersebut tidak esensial.

Penjelasan.

Tidak esensial artinya tidak mendasar, tidak hakiki, tidak perlu sekali. Pada kegiatan ini peserta menuliskan materi tidak esensial (jika ada) sesuai pendapat peserta yang terdapat pada Sumber Belajar (Modul).

Materi tidak esensial pada sumber belajar dapat dikaitkan (sebagai alasan/argumen) dengan kepentingan proses pembelajaran/tugas guru berdasarkan pengalaman guru atau dikaitkan dengan butir-butir kompetensi pedagogik pada permendiknas 16/2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru.

Untuk menentukan materi tidak esensial, peserta dapat juga membandingkan dengan sumber lain.

Misalnya tentang model-model pembelajaran , peserta dapat membandingkan sumber Belajar (modul prakondisi) dengan Buku sumber Naskah pendukung implementasi kurikulum 2013 yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah tahun 2017.



CONTOH RINGKASAN

I. SUMBER BELAJAR / MODUL : MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

A.      Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah sebagai gaya atau strategi yang dilakukan oleh seorang guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

B.      Ciri-ciri Model Pembelajaran :

Ciri-ciri model pembelajaran antara lain sebagai berikut.

1.       Rasional teoretik yang logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya

2.       Apa dan bagaimana siswa belajar

3.       Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil.

4.       Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.


C.      Panduan memilih model pembelajaran yang baik

Memilih model yang baik mengacu pada empat kelompok yaitu:

1.       Model pemrosesan informasi yaitu; model berpikir induktif, inkuiri ilmiah, penemuan konsep, pertumbuhan kognitif, penata lanjutan, memori.

2.       Model personal yaitu; model pengajaran nondirektif latihan kesadaran, model sinektik,sistem konseptual, dan pertemuan kelas.

3.       Model sosial yaitu menekankan kemampuan siswa agar memiliki kecakapan membangun hubungan dengan orang lain yang demokratis, menghargai setiap perbedaan yang ada.

4.       Model sistem perilaku dalam pembelajaran (behavioral Model of Teaching) dibangun atas dasar kerangka teori perubahan perilaku, siswa dibimbing untuk dapat memecahkan masalah belajar melalui penguraian perilaku ke dalam jumlah yang kecil.


D.  Contoh model-model pembelajaran adalah

Contoh model-model pembelajaran antara lain sebagai berikut.

1.       Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) : metode pembelajaran yang menantang peserta didik untuk “belajar bagaimana belajar”, bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata. Masalah yang diberikan ini digunakan untuk mengikat peserta didik pada rasa ingin tahu pada pembelajaran yang dimaksud.


2.       Model pembelajaran penemuan (Discovery Learning) : Merupakan teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan mengorganisasi sendiri.


3.       Model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning): Merupakan pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.




KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MATA PELAJARAN DI SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK, DAN MA/MAK

 (BERDASARKAN PERMENDIKNAS NOMOR 16 TAHUN 2007)



NO
KOMPETENSI INTI GURU
KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN
1
Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan
intelektual.
1.1 Memahami karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek fisik, intelektual, sosial-emosional, moral, spiritual, dan latar belakang sosialbudaya.
1.2 Mengidentifikasi potensi peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu.
1.3 Mengidentifikasi bekal-ajar awal peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu.
1.4 Mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu.
2
Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik.
2.1 Memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik terkait dengan mata pelajaran yang diampu.
2.2 Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam mata pelajaran yang diampu.
3
Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/ bidang pengembangan
yang diampu.
3.1 Memahami prinsip-prinsip pengembangan kurikulum.
3.2 Menentukan tujuan pembelajaran yang diampu.
3.3 Menentukan pengalaman belajar yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diampu.
3.4 Memilih materi pembelajaran yang diampu yang terkait dengan pengalaman belajar dan tujuan pembelajaran.
3.5 Menata materi pembelajaran secara benar sesuai dengan pendekatan yang dipilih dan karakteristik peserta didik.
3.6 Mengembangkan indikator dan instrumen penilaian
4
Menyelenggarakan pembelajaran
yang mendidik.
4.1 Memahami prinsip-prinsip perancangan pembelajaran yang mendidik.
4.2 Mengembangkan komponen-komponen rancangan pembelajaran.
4.3 Menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di dalam kelas, laboratorium, maupun lapangan.
4.4 Melaksanakan pembelajaran yang mendidik di kelas, di laboratorium, dan di lapangan dengan memperhatikan standar keamanan yang dipersyaratkan.
4.5 Menggunakan media pembelajaran dan sumber belajar yang relevan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang diampu untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh.
4.6 Mengambil keputusan transaksional dalam pembelajaran yang diampu sesuai dengan situasi yang berkembang.
5
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran.
5.1 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran yang diampu.
6
Memfasilitasi pengembangan
potensi peserta didik untuk Mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki
6.1 Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mendorong peserta didik mencapai prestasi secara optimal.
6.2 Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mengaktualisasikan potensi peserta didik, termasuk kreativitasnya.
7
Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.
7.1 Memahami berbagai strategi berkomunikasi yang efektif, empatik, dan santun, secara lisan, tulisan, dan/atau bentuk lain.
7.2 Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik dengan bahasa yang khas dalam interaksi kegiatan/permainan yang mendidik yang terbangun secara siklikal dari (a) penyiapan kondisi psikologis peserta didik untuk ambil bagian dalam permainan melalui bujukan dan contoh, (b) ajakan kepada peserta didik untuk ambil bagian, (c) respons peserta didik terhadap ajakan guru, dan (d) reaksi guru terhadap respons peserta didik, dan seterusnya
8
Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
8.1 Memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu.
8.2 Menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting untuk dinilai dan dievaluasi sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu.
8.3 Menentukan prosedur penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
8.4 Mengembangkan instrumen penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
8.5 Mengadministrasikan penilaian proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan mengunakan berbagai instrumen.
8.6 Menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk berbagai tujuan.
8.7 Melakukan evaluasi proses dan hasil belajar.
9
Memanfaatkan hasil penilaian dan
evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran.
9.1 Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk menentukan ketuntasan belajar.
9.2 Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang program remedial dan pengayaan.
9.3 Mengkomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi kepada pemangku kepentingan.
9.4 Memanfaatkan informasi hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
10
Melakukan tindakan reflektif untuk
peningkatan kualitas
pembelajaran.
10.1 Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.
10.2 Memanfaatkan hasil refleksi untuk perbaikan dan pengembangan pembelajaran dalam mata pelajaran yang diampu.
10.3 Melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam mata pelajaran yang diampu



                  BACA 125 SOAL PEDAGOGIK PERSIAPAN UTN