Sabtu, 25 Maret 2017

Relistiskah Program Dana SMS Premium untuk Dana IWJ | Sekadar Usul

Sengaja tulisan ini saya beri kata "Sekadar Usul". Karena memang saya hanya bisa mengusulkan. Tidak bisa merealisasikan. Setidaknya usulan saya (menurut pendapat saya) adalah usul yang berdasar. Apa saja dasarnya? Berikut saya jelaskan dari awal kronologi usulan saya.

Logo Perkumpulan IWJ (Info Warga Jember)
Sumber Gambar: Facebook Info Warga Jember


Saya punya usul untuk menggalang progam sumbangan melalui SMS karena melihat respon dari tulisan saya di grup IWJ tempo hari berkaitan dengan SMS untuk Nuril di ajang D'Academy.

Perlu sampaikan di awal sebuah disclaimer bahwa saya bukan orang teknologi yang mengerti seluk beluk konten dan cara pembagian biaya yang didapat dari SMS Premium. Maka, saya mohon maaf jika ada kesalahan dalam tulisan saya ini. Silahkan mencari referensi lain jika ingin yang lebih renik alias lebih detail. Yang saya tulis di sini sebatas pengetahuan saya yang sangat terbatas.

SMS premium adalah cara pengumpulan dana dari masyarakat dengan cara orang lain mengirim SMS dengan format tertentu kepada nomor tertentu. Biaya SMS premium sangat mahal karena memang itu tujuannya, menggalang (mengumpulkan dana).

SMS Premium digunakan oleh televisi untuk mengambil keputasan dalam sebuah kompetisi. Misalnya Indosiar dalam ajang D'Academy-nya. Juga digunakan oleh pendukung Rio Hariyanto ketika menggalang dana agar Rio bisa tetap menjadi pembalap dalam ajang F1.

Tarif SMS premium bisa diseting sedemikian hingga. Pembagian ini saya tidak paham. Tetapi sepengetahuan saya yang terbatas, biaya untuk provider (operator selular) minimal 350 rupiah. Jadi, jika dihitung kasar misalnya biaya SMS ajang D'Academy 2200 rupiah. 350 untuk provider, dan 1.850 rupiah untuk pembuat konten, dalam hal ini Indosiar.

Saya tidak menjamin hitung-hitungan yang saya lakukan di atas benar 100%. Mohon jangan dijadikan sebagai dasar dalam mengampil keputusan dan berpendapat ya. :)

Mengapa menggalang dana melalui sms premium lebih mudah? Karena....

1. Praktis

Penggalangan dana yang selama ini dilakukan oleh IWJ adalah melalui sumbangan tunai dan transfer. Transfer harus melalui bank, atau ATM atau mobile banking. Bagi yang tidak memiliki rekening tabungan bank, maka tidak bisa menyumbang. Sementara, sumbangan tunai juga terbatas harus tatap muka. Padahal, jumlah orang yang berinteraksi dengan dan dalam grup IWJ sangat besar. Mencapai ratusan ribu akun dan orang yang aktif. Betapa besar potensi yang bisa digali.

2. Fleksibel

Jumlah sumbangan bisa fleksibel. Misalnya diberi fasilitas atau pilihan. Mau menyumbang 1.000; 2.000; atau 5.000;. Jika ingin menyumbang 10.000 tinggal SMS dua kali dengan format yang 5.000. Jadi fleksibel mau nyumbang berapa.

3. Jangkauan Lebih Luas

Tidak semua orang memiliki rekening bank. Pemilik rekening bank, tidak semua memiliki uang dalam rekening banknya. Sementara anggota grup IWJ hampir bisa dipastikan juga memiliki HP. Pemilik HP pasti pernah mengisi pulsa. Nah, layanan penggalangan dana melalui SMS bisa digunakan untuk dan menjangkau semua anggota grup IWJ.

Pertanyaan selanjutnya adalah:

APAKAH MUNGKIN IWJ MENGGALAN DANA LEWAT SMS?

Menurut saya, ini sangat mungkin. Beberapa alasan dan penjelasan di bawah ini yang membuat saya punya keyakinan bahwa IWJ bisa melakukannya:

Pertama, Track Record IWJ

Selama ini, IWJ sudah melakukan kegiatan penggalangan dan penyaluran dana. Bahkan laporan keuangannya dipampang secara terbuka melalui grup facebook. Selain mengumpulkan, juga menyalurkan bantuan kepada sasaran yang benar-benar membutuhkan.

Ini modal yang paling besar yang dimiliki oleh perkumpulan IWJ. Dengan 'track record' yang baik ini, penggalangan dana sangat mungkin dilakukan. Toh selama ini sudah ada melakukan kegiatan penggalangan dana. Hanya ditambah saja salurannya, sehingga bisa maksimal.

Kedua, Antusiasme Anggota Grup

Meskipun keanggotaan IWJ sangat terbuka, sehingga bebas siapa yang ingin masuk ke grup dan meninggalkan grup, tetapi ada ikatan di antara anggota grup perkumpulan IWJ. Rasa saling memiliki dan rasa saling percaya.

Antusiasme ini muncul ketika saya menjelaskan pola pengumpulan uang yang dilakukan oleh Indosiar dan mengandaikan jika untuk kegiatan IWJ. Banyak anggota grup yang setuju melalui komentar. Di samping pula ada sebagian kecil yang justru nyinyir.  Bahkan ada beberapa orang yang mengirim pesan melalu 'chat' kepada saya untuk mewujudkan gagasan saya tentang sumbangan melalui SMS. Menanggapi harapan angota grup tersebut, saya hanya bisa menjawab: "Lha, saya ini siapa. Cuma anggota, cuma memberikan gagasan."

Ketiga, Legalitas IWJ sebagai Badan Hukum

Seperti yang pernah diunggah (diupload) oleh pengurus grup, Perkumpulan IWJ merupakan lembaga resmi yang tercatat di Kementerian Hukum dan HAM. Dibuktikan dengan adanya SK Kemenkum HAM atas nama "Perkumpulan IWJ". Berarti, IWJ adalah badan hukum yang legalitasnya sudah diakui oleh negara. Pasti boleh menggalang dana.

Keempat, SDM Jember yang Mumpuni

Ada orang Jember, tepatnya pemuda Jember yang mampu membuat program pengumpulan dana lewat SMS. Saya tahu orangnya. Satu orang. Tapi saya yakin, tidak hanya dia saja yang bisa di Jember ini. Tapi setidaknya ada orang yang bisa. Sebut saja namanya M (saya gunakan inisial agar tidak mengganggu privasi yang bersangkutan.)

Ada pula pemuda Jember yang juga aktivis medsos yang bisa menjadi penghubung dengan opertor selular (provider) yang bisa diajak kerja sama, sebut saja namanya D. Keduanya asli Jember. Lahir dan besar di Jember. Bukan karbitan dan berdomisili di Jember.

Keduanya juga sepertinya sudi untuk membantu. Si M, sang Programer bahkan mengatakan, "Gawekno ta? Pokok kanggo amal gak popo". Sementara si D, samapi tulisan ini dibuat masih belum mengonfirmasi pertanyaan dan usulan saya dan si M tentang SMS Premium untuk IWJ.

Setiap tindakan dan perbuatan, tentu ada risikonya. Begitu juga dengan penggalangan dana melalui SMS. Ada risiko, tetapi risikonya sangat kecil. Risiko ini perlu saya sampaikan di sini karena agar kita bisa lebih objektif. Tidak hanya enaknya saja.

Risiko Pertama: Orang Nyinyir

Setiap perubahan dan penawaran akan hal baru pasti memunculkan pro dan kontra. Juga pasti ada orang nyinyir di antara kita. Sebenarnya jumlah orang nyinyir jauh lebih sedikit dengan orang yang memberikan respect. 

Risiko Kedua: Menguntungkana Provider

Tentu, dana yang masuk sebagian kecil akan masuk ke operator selular. Misalnya tarif sms 2.000 rupiah. Anggota grup yang mengirim SMS berarti menyumbang 1.650 rupiah untuk amal dan kegiatan IWJ, sementara 350 rupiah masuk ke provider selaku penyedia jasa. Pasti ada yang nyinyirin: "Kok nyugihno operator". Berkali-kali saya jelaskan, angka-angka yang digunakan hanya asumsi saya. Saya tidak tahu detailnya bagaimana dan angkat pastinya berapa untuk operator.

Selebihnya, terserah pada pemangku kebijakan di Perkumpulan IWJ. Tentu ini bukan perkumpulan abal-abal. Ini adalah perkumpulan orang-orang serius yang ingin berbagi dan membantu sesama. Selama ini mereka (para pengurus dan relawan) telah banyak berjasa. Ini hanya usulan. Diterima atau ditolak terserah pengurus.

Setidaknya ini adalah wujud kepedulian saya kepada Jember dan segala yang ada di Jember, termasuk IWJ sebagai salah satu gerakan sosial kemasyarakatan.

Logika dasar pemikirannya adalah:

Semakin banyak dan semakin mudah cara membantu, semakin banyak yang membantu.
Semain banyak yang membantu, semakin besar bantuan.
Semakin besar bantuan, semakin banyak yang bisa dibantu.

Salam thin thin dari Pustamun!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar