Kamis, 18 Mei 2017

Majas Personifikasi | Pengertian, Contoh, dan Cara Membuatnya

Pengertian Majas dan Majas Personifikasi


Majas adalah gaya bahasa yang digunakan untuk menyampaikan maksud dengan memperhatikan keindahan pilihan kata dan penguatan makna. Ada banyak jenis majas, salah satu majas yang sering digunakan oleh penutur bahasa Indonesia adalah majas personifikasi.

Secara sederhana majas personifikasi dapat diterjemahkan menjadi majas peng-orangan. Person artinya manusia atau orang, sementara afiks –fikasi artinya adalah ‘dibuat jadi’. Maka, personifikasi artinya dibuat jadi orang.

Dari arti kata di atas, dapat dijelaskan bahwa pengertian majas personifikasi adalah majas atau gaya bahasa yang menggambarkan sesuatu (benda mati) yang bertingkah seolah-olah menjadi manusia.

Penggambaran seolah-olah sebagai manusia ini berkaitan dengan tingkah laku, maupun sifat yang dimiliki. Akan tetapi penggunaan sifat manusia atau tingkah manusia kepada benda mati atau tumbuhan tidak berbeda jauh dengan makna asalnya, masih memiliki kemiripan bentuk.

Misalnya contoh majas personifikasi: pohon kelapa melambai.

Kalimat tersebut merupakan majas personifikasi karena kata melambai biasa digunakan untuk orang. Yang bisa melambai adalah manusia, yaitu mengangkat dan menggerak-gerakkan tangan. Intinya, ada gerakan. Pohon kelapa, yang ditiup angin, seolah-olah seperti orang yang sedang melambaikan tangan. Maka, pohon kelapa dipersonfikasikan pohon kelapa melambai, seolah-olah pohon kelapa seperti manusia.

Majas personifikasi banyak digunakan dalam bait dan baris puisi. Tidak sebatas penggunaan dalam puisi, majas jenis ini juga sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Banyak pula lagu yang menggunakan majas personifikasi, salah satunya adalah lagu Rayuan Pulau Kelapa karya Ismail Marzuki.

Judul lagu rayuan pulau kelapa menunjukkan bahwa sebuah pulau bisa merayu. Merayu adalah tindakan membujuk, yang bisa membujuk adalah manusia. Maka, dari judulnya saja lagu tersebut jelas mengandung majas personifikasi. Pulau kelapa yang dipersonfikasikan seperti manusia yang bisa merayu.

Baris dalam lagu tersebut yang mengandung majas personifikasi adalah:
Melambai-lambai nyiur di pantai

Baris di atas menggambarkan nyiur (pohon kelapa) di pantai yang bisa melambai-lambai. Seperti yang telah dijelaskan di atas, melambai adalah tindakan yang bisa dilakukan oleh manusia, maka ini termasuk pengorangan (personikasi).

Majas personifikasi juga dapat ditemukan dalam meme dan kata-kata indah yang beredar di dunia maya, salah satunya adalah kutipan yang sangat terkenal tentang hujan: Hujan akan tetap datang lagi meski jatuh berkali-kali.

Penggunaan kata datang lagi seolah-olah memiliki sifat manusia yang pantang menyerah. Pantang menyerah dan akan selalu datang meskipun sudah jatuh berulang kali.

Majas personifikasi juga bisa digunakan sebagai cara memunculkan humor dalam percapakan. Perhatikan contoh berikut:

A: Kenapa sih kamu takut sama hujan?
B: Aku sih gak takut kalo satu-lawan satu. Masalahnya hujan beraninya keroyokan.

Jawaban dari B yang mengatakan bahwa hujan beraninya keroyokan mengandung personifikasi. Personfikasi yang dirangkai dengan ‘keterkejutan’ membuat sebuah kalimat menjadi lucu dan menggelikan. Yang bisa mengeroyok adalah manusia. Misalnya dalam amuk masa atau tawuran. Nah, dalam kalimat di atas, hujan dianggap seperti manusia dan memiliki sifat manusia.

Cara Membuat Majas Personifikasi


Jadi, yang bisa disebut majas personifikasi adalah segala kata kerja yang bisa dan biasa dilakukan oleh manusia dilekatkan kepada benda mati atau tumbuhan atau hewan.

Berikut contoh-contoh majas personifikasi dalam kalimat:

Kumbang menari-nari bersama bunga di taman.

Mentari sudah menyapa dengan senyumnya.

Buku termangu di perpustakaan, tanpa ada yang sudi menemani.

Pohon kelapa ditemani pohon mangga di tepi jalan.

Kamu itu tidur, justru teve yang menontonmu.

Burung bernyanyi riang di dahan.

Motornya meliuk-liuk mengikuti irama deru jalanan.

Mendung sedang murung, mencoba menunjukkan kesedihannya.

Bunga berdansa bersama angin.

Masing-masing kalimat di atas mengandung majas personifikasi. Semua kata kerja yang biasa dilukan oleh manusia dilakukan olen hewan burung bernyanyi, juga dilakukan oleh tumbuhan bunga berdansa. Benda mati juga bertingkah seperti manusia teve menonton.

Benda mati juga bisa merasa seperti manusia, mentari menyapa; mendung murung.

Demikian contoh-contoh majas personifikasi. Semoga bisa membuat kalimat yang lebih kreatif lagi.


Salam sastra, salam Pustamun!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar