Jumat, 07 April 2017

Pengertian dan Jenis Konjungsi atau Kata Hubung atau Konjungtor Beserta Contohnya

Penjelasan mengenai konjungsi (konjungtor) atau Kata Hubung atau Kata Sambung beserta contohnya dalam kalimat.


Istilah yang digunakan beragam. Ada yang menyebut kata sambung, kata hubung, ada pula yang menyebut konjungsi, juga ada yang menyebut konjungtor. Masing-masing istilah tersebut merujuk pada satu bagian bahasa yang yang sama yang menjadi bagian dari kata tugas.

Pengertian Konjungsi (Konjungtor)

Konjungtor yang juga disebut dengan kata sambung, adalah kata tugas yang menghubungkan dua satuan bahasa yang setara. Menghubungkan antara kata dengan kata, menghubungkan antara frasa dengan frasa, menghubungkan antara klausa dengan klausa.

Konjungsi, Konjungtor, Kata Hubung adalah Istilah yang Sama


Bentuk karena, sejak, dan setelah dapat menghubungkan kata, frasa, ataupun klausa. Dalam hubungannya dengan kata dan frasa, bentuk-bentuk tersebut bertindak sebagai preposisi. Dalam hubungannya dengan klausa, masing-masing bentuk tersebut berfungsi sebagai konjungtor (konjungsi).

Jadi, dapat disebutkan bahwa ada bentuk yang hanya menempati posisi sebagai preposisi, ada pula yang berposisi sebagai konjungsi saja, namun ada pula kata yang menempati preposisi sekaligus juga sebagai konjungsi. Kata yang dapat berperan ganda seperti itu antara lain karena, sesudah, sejak, sebelum.

Dilihat dari segi sintaksisnya, konjungtor (konjungsi) dapat dibagi menjadi empat kelompok yaitu konjungtor (konjungsi) koordinatif, konjungtor (konjungsi) korelatif, konjungtor (konjungsi) subordinatif, juga ada konjungtor (konjungsi) antar kalimat yang digunakan dalam tataran wacana.

1. Konjungtor (Konjungsi) Koordinatif

Konjungsi koordinatif adalah konjungtor yang menghubungkan antara dua unsur atau lebih yang  sama pentingnya. Dapat pula disebut dua unsur yang memiliki status yang sama. Istilah lainnya adalah konjungsi kalimat majemuk setara.

Berikut ini daftar konjungtor koordinatif:

Dari     > adalah penanda hubungan penambahan
Serta   > adalah penanda hubungan pendampingan
Atau    > adalah penanda hubungan  pemilihan
Tetapi             > adalah penanda hubungan perlawanan
Melainkan     > adalah penanda hubungan perlawanan
Padahal         > adalah penanda hubungan pertentangan
Sedangkan   > adalah penanda hubungan pertentangan

Konjungtor dan dan atau ada kalanya digunakan bersamaan. Penulisan yang benar ketika keduanya digunakan bersamaan adalah dengan garis miring di antara keduanya, yaitu: dan/atau

Contoh: Kami mengundang ketua dan/atau sekretaris dari masing-masing pimpinan anak cabang.

Penggunaan kata dan/atau memiliki makna penyerta sekaligus pemilihan. Misalnya dalam kalimat di atas, yang diundang adalah ketua dan sekretarisnya. Jika tidak bisa dua-duanya bisa ketua saja, atau sekretaris saja.

Selain memiliki makna pemilihan, atau juga memilii makna penambahan. Konjungtor atau pada umumnya dipakai jika makna kalimatnya berkaitan dengan hal yang dianggap kurang baik.  Penggunaan atau juga bisa dirangkai dengan partikel pun sehingga menjadi ataupun.

Contoh kalimat:
Polisi yang lalai dalam tugas ataupun melakukan penyelewengan akan ditindak tegas.
Penumpang dilarang merokok ataupun meludan di dalam kendaraan!


2. Konjungsi (Konjungtor) Korelatif

Konjungtor korelatif adalah konjungtor yang  berfungsi untuk menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa yang memiliki status sintaksis yang sama.  Konjungsi korelatif memiliki dua bagian yang dipisahkan oleh  salah satu frasa, kata, atau klausa. Berikut contohnya:

Baik .... maupun....
Tidak hanya...., tetapi juga....
Bukan hanya ...., melainkan juga....
Demikian .... sehingga ....
Sedemikian rupa .... sehinga....
Apakah ..... atau ....
Entah .... entah ....
Jangankan ...., .... pun....

Berikut contoh dalam kalimat:
Baik Pak Anwar maupun Pak Chairil tidak suka merokok.
Kita tidak hanya harus setuju, tetapi juga harus melaksanakan.
Mobil itu larinya demikian cepatnya sehingga sangat sulit untuk dipotret.
Kita harus mengerjakannya sedemikian rupa sehingga hasilnya benar-benar maksimal.
Apakah anda setuju atau tidak, kami akan jalan terus.
Baik anda, istri anda, maupun anak anda akan menerima kenang-kenangan.
Entah disetujui entah tidak, dia akan tetap melamarnya.
Jangankan orag lain, orang tuanya sendiri pun tidak dihargai.


3. Konjungsi (Konjungtor) Subordinatif
Konjungsi subordinatif adalah konjungtor yang menghubungkan antara dua klausa, atau lebih, dan klausa itu tidak memiliki status sintaksis yang sama antara satu dengan yang lain.  Salah satu dari dua klausa tersebut adalah anak kalimat dari klausa lainnya.

Ada tiga belas jenis konjungtor subrodinatif yaitu:
1. Konjungtor subordinatif waktu:
Sejak, semenjak, sedari, sewaktu, ketika, tatkala, sementar, begitu, seraya, selagi, selama, serta, sambil, demi, setelah, sesudah, sebelum, sehabis, selesai, seusai, hingga, sampai.

2. Konjungtor subordinatif syarat:
Jika, kalau, jikalau, asalkan, asal, bila, manakala.

3. Konjungtor subordinatif pengandaian:
Manakala, andaikan, seandainya, umpanya, sekiranya.

4. Konjungtor subordinatif tujuan:
Agar, supaya, biar.

5. Konjungtor subordinatif konsesif:
Biarpun, meski, meskipun, walau, walaupun, sekalipun, sungguhpun, kendati, kendatipun.

6. Konjungtor subordinatif pembandingan:
Seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, sperti, sebagai, laksna, daripada, ibara, alih-alih.

7. Konjungtor subordinatif sebab:
Sebab, karena, oleh karena, oleh sebab.

8. Konjungtor subordinatif hasil:
Sehingga, sampai, sampai-sampai, maka, makanya.

9. Konjungtor subordinatif alat:
Dengan, tanpa.

10. Konjungtor subordinatif cara:
Dengan, tanpa.

11. Konjungtor subordinatif komplementasi:
Bahwa

12. Konjungtor subordinatif atributif:
Yang

13. Konjungtor subordinatif perbandingan:
Sama .... dengan, lebih .... daripada ...

Contoh Penggunaan Konjungsi Subordinatif dalam Kalimat:

-       Pak Anton sudah meninggal ketika dokter datang.
-       Saya pasti akan memaafkannya seandainya dia mau mengakui kesalahannya.
-       Saya akan naik haji jika tanah saya laku.
-       Naito harus belajar giat agar mendapat nilai bagus.
-       Ayah belum mengirim uang sehingga kami belum dapat membayar uang sekolah.
-       Ali tidak  mau membayar utangnya padhal dia mempunyai cukup uang.
-       Dia memuku dengan tangankirinya melayang terlebih dahulu.
-       Mereka berkata bahwa mereka akan berkunjung besok.
-       Pembangunan tetap berjalan terus meskipun dana makin menyempit.


4. Konjungtor (Konjungsi) Antarkalimat

Jika konjungtor-konjungtor yang lain menghubungkan antara dua kata atau frasa atau klausa, konjungtor antarkalimat adalah konjungtor yang menghubungkan antara kalimat satu dengan kalimat sebelumnya. Oleh karean itu, konjungtor semacam ini selalu diawali dengan huruf kapital (huruf besar). Berikut ini adalah daftar konjungsi antarkalimat:

Biarpun demikain
Biarpun begitu
Walaupun demikian
Walaupun begitu
Sekalipun demikian
Sekalipun begitu
Meskipun dmeikian
Meskipun begitu
Sungguhpun demikian
Sungguhpun begitu
Kemudian,
Sesudah itu,
Setelah itu,
Selanjutnya,
Tambahan pula,
Lagi pula,
Selain itu,
Sebaliknya
Sesungguhnya,
Bahwasanya,
Malahan,
Bahkan,
Tetapi,
Akan tetapi,
Kecuali itu,
Namun,
Dengan demikian,
Oleh karena itu,
Oleh sebab itu,
Sebelum itu,

Jika dikelompokkan, konjungsi antarkalimat dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berikut ini:
-       Pertentangan;
-       Kelanjutan;
-       Hal, peristiwa, atau keadaan lain;
-       Kebalikan;
-       Menyatakan sebenarnya;
-       Menguatkan;
-       Menguatakn keadaan yang dinyatakan sebelumnya,
-       Menyatakan pertentangan,
-       Menyatakan keeksklusifan (kekhususan)
-       Menyatakan konsekuensi,
-       Menyatakan akibat,
-       Menyatakan kejadian yang mendahului

Berikut contoh penggunaan konjungsi antarkalimat dalam wacana.
-       Penjahat itu tidak mengindahkan  tembakan peringatan. Sebaliknya, dia melawan  polisi dengan belati.
-       Masalah yang dihadapinya memang gawat. Sesungguhnya masalah ini sudah dia ramaikan sebelumnya.
-       Keadaan memang sudah mulai aman. Akan tetapi, kita harus tetap waspada.

Demikian penjelasan tentang konjungsi. Silahkan download dan baca penjelasan mengenai kata tugas yang lain.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar