RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SMA …………..
Mata pelajaran : Bahasa Idonesia
Kelas/Semester : X / 1
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
A. KI-1 (Sikap Religius) dan KI-2 (Sikap Sosial)
Memiliki sikap jujur, disiplin, kerjasama, responsif, dan proaktif dalam mencari solusi permasalahan, sehingga dapat menyadari dirinya sebagai mahluk ciptaan yang Maha Kuasa serta menjalankan kewajibannya sesuai dengan agama yang dianutnya
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
C. Tujuan Pembelajaran
· Dengan penerapan model pembelajara Inquiry siswa dapat bekerja mandiri dan jujur dalam menemukan, menjelaskan kan arti kata –kata sulit yang ada dalam teks anekdot,
· Dengan penerapan model pembelajara Inquiry siswa dapat bekerja mandiri dan jujur dalam mengidentifikasi makna tersirat dalam teks anekdot, menentukan unsur-unsur anekdot, menentukan unsur kelucuan dalam teks anekdot, menentukan isi teks anekdotmenentukan unsur, kaidah, dan struktur resensi fiksi dan nonfiksi serta dapat mennyusun contoh resensi fiksi dan nonfiksi.
D. Materi Pembelajaran
1. Faktual: 1.Contoh teks anekdot dan video
Judul teks : Dokter dan Parasetamol
2.Contoh humor
Judul video : Mantan Preman
2. Konseptual : 1. Anekdot mengangkat cerita tentang orang penting (tokoh
masyarakat) atau terkenal berdasarkan kejadian yang sebenarnya.
2.Kejadian nyata ini kemudian dijadikan dasar cerita lucu dengan
menambahkan unsur rekaan. Seringkali, partisipan (pelaku cerita),
tempat kejadian, dan waktu peristiwa dalam anekdot tersebut
merupakan hasil rekaan.
3.Meskipun demikian, ada juga anekdot yang tidak berasal dari
kejadiannyata.
3. Prosedural : Langkah-langkah memahami teksanekdot
4. Metakognitif :Membuktikan bahwa anekdot berisi kritik terhadap suatu masalah atau
tokoh publik yang disampaikan secara halus melalui humor singkat.
E. Pendekatan/ Metode/ Model
1. Pendekatan : Saintific Learning
2. Metode : Diskusi
3. Model : 1. Inquiri Learning
2. Problem Basic Learning( Pembelajaran Berbasis Masalah )
F. Media/ Alat dan Bahan
1. Media/ Alat : Laptop/ LCD Projektor
2. Bahan : Teks Anekdot; Video
G. Sumber Belajar
1. Buku siswa / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1
2. Pertemuan ke-2
1. Penilaian
a. Teknik penilaian : Observasi : sikap religiius dan sikap sosial
b. Bentuk penilaian : lembar pengamatan
c. Instrumen penilaian : tabel lembar kerja siswa (terlampir)
2. Pengetahuan
Jenis/Teknik tes : tertulis dan lisan
Bentuk tes : uraian
a. Tertulis
b. Penugasan
c. Instrumen Penilaian (terlampir)
a. Teknik/Bentuk Penilaian : Praktik/Performence
b. Bentuk : Fortofolio
c. Instrumen Penilaian : (terlampir)
Mengetahui, …………………….
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
…………………………………
NIP …………………………… NIP ……………………
|
Lampiran 1
Dalam kehidupan sehari-hari kita seringkali mendengar atau membaca cerita lucu.Cerita lucu tersebut bisa jadi hanya merupakan cerita rekaan, tetapi banyak juga yang didasarkan atas kejadian nyata.Ada cerita lucu yang dibuat benar-benar untuk tujuan menghibur, tetapi ada juga yang digunakan untuk tujuan lainnya.
Salah satu cerita lucu yang banyak beredar di masyarakat adalah anekdot. Anekdot digunakan untuk menyampaikan kritik, tetapi tidak dengan cara yang kasar dan menyakiti. Anekdot ialah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan.Anekdot mengangkat cerita tentang orang penting (tokoh masyarakat) atau terkenal berdasarkan kejadian yang sebenarnya.Kejadian nyata ini kemudian dijadikan dasar cerita lucu dengan menambahkan unsur rekaan.Seringkali, partisipan (pelaku cerita), tempat kejadian, dan waktu peristiwa dalam anekdot tersebut merupakan hasil rekaan.Meskipun demikian, ada juga anekdot yang tidak berasal dari kejadian nyata.
Contoh teks 1
Dosen yang juga Menjadi Pejabat
Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa sedang berbincang-bincang.
Tono : “Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri.”
Udin : “Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.”
Tono : “Ya, Udin tahu sebabnya.”
Udin : “Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri.”
Tono : “Bukan itu sebabnya, Din. Sebab dia juga seorang pejabat.”
Udin : “Loh, apa hubungannya.”
Tono : “Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.”
Udin : “???”
Sumber: http://radiosuaradogiyafm.blogspot.co.id dengan penyesuaian.
|
Contoh 2
Cara Keledai Membaca Buku
Alkisah, seorang raja bernama Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai.Nasrudin menerimanya dengan senang hati.Namun, Timur Lenk memberi syarat, agar Nasrudin mengajari terlebih dahulu keledai itu agar dapat membaca.Timur Lenk memberi waktu dua minggu sejak sekarang kepada Nasrudin.
Nasrudin menerima syarat itu dan berlalu. Sambil menuntun keledai itu ia memikirkan apa yang akan diperbuat. Jika ia dapat mengajari keledai itu untuk membaca, tentu ia akan menerima hadiah, namun jika tidak maka hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya.
Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke sebuah buku besar agar Nasrudin segera mempraktikkan apa yang telah ia ajarkan kepada keledai. Nasrudin lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku tersebut, dan membuka sampulnya.
Si keledai menatap buku itu. Kemudian, sangat ajaib! Tak lama kemudian Si Keledai mulai membuka-buka buku itu dengan lidahnya.Terus menerus, lembar demi lembar hingga halaman terakhir. Setelah itu, si keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca seluruh isi bukunya.
“Demikianlah, keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya,” kata Nasrudin. Timur Lenk merasa ada yang tidak beres dan ia mulai menginterogasi. Ia kagum dan memberi hadiah kepada Nasrudin. Namun, ia minta jawaban “Bagaimana cara mengajari keledai membaca?”
Nasrudin berkisah, “Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip buku.Aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus
belajar membalik-balik halaman untuk bisa makan biji-biji itu, kalau tidak ditemukan biji gandumnya ia harus membalik halaman berikutnya. Itulah yang ia lakukan terus sampai ia terlatih membalik-balik halaman buku itu.”
“Namun, bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya?” tukas Timur Lenk. Nasrudin menjawab, “Memang demikianlah cara keledai membaca, hanya membalik-balik halaman tanpa mengerti isinya.”
Jadi kalau kita juga membuka-buka buku tanpa mengerti isinya, berarti kita sebodoh keledai, bukan?kata Nashrudin dengan mimik serius. Sumber: http://blogger-apik1.blogspot.co.id (dengan penyesuaian)
Pertanyaan :
1. Siapa yang diceritakan dalam anekdot?
2. Masalah apa yang diceritakan dalam anekdot?
3. Temukan unsur humor dalam anekdot tersebut!
4. Menurut pendapatmu, selain menceritakan hal yang lucu, adakah pesan tersirat yang
hendakdisampaikan pencerita dalam anekdot tersebut?
5. Mengapa cerita lucu tersebut disebut anekdot?
Jawab :
1. Judul
|
Dosen yang juga Menjadi Pejabat
|
2. Masalah yang dibahas
|
Dosen yang merangkap jadi pejabat
|
3.Unsur humor
|
Kalimat penutup anekdot sebagai jawaban mengapa sang dosen tidak pernah mau berdiri dari tempat duduknya ternyata karena kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.
|
4.Makna tersirat yang disampaikan
|
Makna tersirat yang disampaikan adalah kritikan pada para pejabat yang takut kehilangan jabatannya atau tidak mau diganti oleh pejabat baru
|
5.Alasan dimasukkan sebagai teks anekdot
|
Karena dalam kedua cerita tersebut selain mengandung humor juga ada sindiran atau kritikan yang disampaikan.
|
Tugas
Buktikanlah bahwa anekdot berisi kritik terhadap suatu masalah atau tokoh publik yang disampaikan secara halus melalui humor singkat.
Untuk memudahkan analisismu, gunakan tabel berikut ini.
Judul
|
Cara Keledai Membaca Buku
|
Masalah yang dibahas
|
Kebiasaan Mereka
|
Unsur humor
|
Seekor keledai membaca buku dengan cara menjilat-jilat lembaran buku.
|
Makna tersirat yang disampaikan
|
Bila kita membaca buku tanpa memahami isinya, kita sama bodohnya dengan seekor keledai yang membaca buku dengan cara menjilat-jilat lembaran buku.
|
Tugas
Secara berpasangan, siswa mendiskusikan penyebab kelucuan anekdot Cara Keledai Membaca Buku di atas.
Contoh Jawaban
Alasan kelucuan anekdotCara Keledai Membaca Buku
|
Pada saat nasrudin menjelaskan caranya mengajarkan keledai membaca serta penjelasannya tentang cara keledai membaca, terutama pada kalimat, “Memang demikianlah cara keledai membaca, hanya membalik-balik halaman tanpa mengerti isinya”.
|
Lampiran 2
Membandingkan anekdot dengan humor
Pada pembelajaran sebelumnya siswa telah belajar bahwa anekdot adalah cerita singkat yang lucu dan menarik.Apakah semua cerita lucu dapat dikategorikan sebagai anekdot?Seringkali orang menyamakan antara humor dengan anekdot.
Contoh teks
Agar dapat mengetahui persamaan dan perbedaan antara keduanya, bacalah humor berikut ini.
Surat Cinta Tukang Buah dan Tukang Sayur
Surat Tukang Buah kepada Tukang SayurWajahmu memang manggissifatmu juga melon kolisTapi hatiku nanas karena cemburuTerasa sirsak napaskuHatiku anggur leburIni delima dalam hidupkuMemang ini salakkuJarang apel di malam mingguYa Tuhan ... mohon belimbing-MuKalo memang per-pisang-an ini yang terbaik untukmuSemangka kau bahagia dengan pria lainSawo nara………Dari : Durianto
Sumber: Terasimaji.blogspot.com
Balasan dari Tukang sayur
Membalas kentang suratmu ituBrokoli-brokoli sudah kubilangJangan tiap dateng rambutmu selalu kucaiJagungmu tak pernah dicukurDisuruh dateng malem minggueh nongolnya hari labu Ditambah kondisi keuanganmu makin hari makin pareKalo mau nelpon aku aja mesti ke wortelTerus terong ajacintaku padamu sudah lama tomat Jangan kangkung aku lagiaku mau hidup seledriCabe dech.Dari : Sayurati
(Dikutip dari https://plus.google.com/u/0/communities/ 104074508652281682239 dengan penyesuaian)
Pertanyaan :
1. Apakah ide cerita diangkat dari kejadian nyata?
2. Apakah masalah yang diangkat dalam humor tersebut berkaitan dengan tokoh publik
(penting) dan kepentingan masyarakat umum?
3. Apakah ada makna tersirat yang disampaikan dalam bentuk kritik atau sindiran di dalamnya?
4. Apakah tujuan komunikasi pencerita hanya untuk menghibur atau ada tujuan lain?
Contoh Jawaban Tugas 1
Sumber ide
|
Ide cerita yang diambil pada humor tersebut hanyalah sebuah cerita rekaan atau imajinasi saja.
|
Masalah
|
Masalah yang diangkat pada teks humor tersebut adalah cerita sehari-hari atau peristiwa yang umum terjadi dan tidak berkaitan dengan tokoh publik dan kepentingan masyarakat umum.
|
Makna tersirat
|
Tidak ada makna tersirat dalam teks humor tersebut.
|
Tujuan komunikasi
|
Tujuan komunikasi dari teks tersebut sebagai sebuah hiburan.
|
Cerita 1
Mau Gaji Besar?
Cerita 2
Profesi Anak Ibu Penjual Kue
Bapak Presiden bertanya pada ibu tua penjual kue.
Bapak : “Sudah berapa lama jualan kue?”
Ibu : “Sudah hampir 30 tahun.”
Bapak : “Terus anak ibu mana, kenapa tidak ada yang bantu?”
Ibu : “Anak saya ada 4. Yang ke-1 di KPK, ke-2 di POLDA, ke-3 di Kejaksaan dan yang ke-4 di DPR.Jadi mereka sibuk sekali, Pak.”
Bapak Presiden kemudian menggeleng-gelengkan kepala karena kagum.Lalu berbicara ke semua hadirin yang menyertai beliau.
Bapak : ”Meskipun hanya jualan kue, ibu ini bisa menjadikan anaknya sukses dan jujur tidak korupsi, karena kalau mereka korupsi, pasti kehidupan Ibu ini sudah sejahtera dan tinggal di rumah mewah.”
Bapak : “Apa jabatan anak di POLDA, KPK, Kejaksaan dan DPR?”
Ibu : “Sama ... jualan kue juga.” Sumber: http://radiosuaradogiyafm.blogspot.co.id
Cerita 3
Nangka Impor
Seorang teman diplomat yang baru ditempatkan di Belanda bercerita,
Saya pernah makan siang di sebuah restoran Indonesia sederhana di Amsterdam.Saya kaget ternyata salah satu menunya ada masakan gudeg Yogya.
Saya penasaran.Maka langsung saya pesan satu porsi. Setelah saya ciicipi, percaya atau tidak, ternyata rasanya lebih enak daripada gudeg di Yogya yang asli!
Lebih penasaran lagi. Maka saya nanya:
“Mas, apa rahasianya kok gudeg di sini rasanya lebih enak dibandingkan dengan di tempat aslinya?”
Sumber: https-//upload.wikimedia.org
“Oh, itu karena nangkanya, Mas. Di Yogya kan pakai nangka lokal. Nah kalau kami di sini memakai nangka impor,” jawabnya.
“Emang nangkanya impor dari mana?”
“Dari Yogya, Mas...”
Cerita 4
Sebuah mobil ambulans yang mengangkut beberapa orang pasien sakit jiwa terpaksa berhenti di tengah jalan karena bannya bocor.Ketika sedang mengganti ban, Si Sopir tak sengaja menendang ke empat bautnya hingga masuk selokan.Dengan panik Si Sopir berteriak, “Waduuuh, gimana gue bisa pasang ban kalau bautnya hilang?”Mendengar teriakan itu, salah seorang pasien gila nyeletuk, “Bang copotin aja tuh satu baut dari masing-masing tiga roda lainnya. Terus pasang ke bannya.Jadi, masing-masing ban dapat tiga baut.Ntar kalau ada toko baut, tinggal beli empat baut.”
Mendengar usul pasien gila tersebut, Si Sopir langsung lega.“Pinter juga Lo tapi ... kenapa Lo masuk rumah sakit jiwa sih?”
Pasien itu menjawab, “Helooooo ... plis dech, kita ini Cuma gila. Bukan bego kayak Lo.”
Tugas 2
Berdasarkan hasil kerjamu di atas, sekarang rumuskanlah persamaan dan perbedaan antara humor dan anekdot.
Contoh Jawaban
Anekdot
|
Humor
| ||
Perbedaan
|
1. Makna yang disampaikan adalah makna yang tersirat; bukan makna sesungguhnya.
2. Mengandung sindiran terhadap seseorang atau kelompok masyarakat tertentu.
3. Topik yang dibahas mengenai hal yang berhubungan dengan kepentingan khalayak ramai.
|
1. Tidak mengandung makna tersirat.
2. Hanya merupakan hiburan semata.
3. Topik yang dibicarakan merupakan topik umum pada kehidupan sehari-hari dan tidak berhubungan dengan kepentingan orang banyak.
| |
4. Kesimpulan
Keduanya sama-sama mengandung humor (unsur kelucuan). Meskipun ide cerita dalam anekdot diangkat dari kejadian nyata, tetapi cerita yang disajikan sama dengan anekdot yakni sama-sama rekaan. Cerita rekaan dalam anekdot disajikan dengan berbagai cara misalnya dengan mengganti nama tokoh, waktu, dan tempat peristiwa terjadi.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar