Ati Kata Afwan, Maaf, dan Ampun dan Akar Katanya yang Sama
Bahasa merupakan media komunikasi paling efektif. Penggunaan bahasa selain bertujuan untuk menyampaikan pesan juga dapat dijadikan sebagai penanda latar belakang penuturnya. Misalnya penutur bahasa Indonesia yang berlatar belakang Jawa, maka logat yang dipakai juga bahasa Jawa, tidak menutup kemungkinan masuknya serpihan-serpihan bahasa Jawa dalam tuturannya.
Begitu pula dengan penutur bahasa Indonesia yang dalam tuturannya terdapat sepihan bahasa asing. Jika dalam ucapan-ucapannya terdapat istilah Inggris, dianggap memiliki pengetahuan yang luas dan berwawasan internasional. Jika penutur menggunakan serpihan bahasa Arab dalam penuturannya, maka dianggap mengerti agama Islam, karena memang Islam identik dengan bahasa Arab.
Salah satu istilah Arab yang sering digunakan oleh penutur bahasa Indonesia adalah kata akhi, ukhti, dan afwan. Akhi dan Ukhti merupakan kata sapaan yang artinya adalah saudaraku (akhi) dan saudariku (ukhti), sementara kata afwan artinya adalah maaf.
Pada dasarnya kata maaf pun merupakan serapan dari bahasa Arab yang sudah hilang rasa Arabnya, seolah-olah milik bahasa Indonesia asli. Jika ditelaah dalam bahasa Arabnya, akar katanya sama, yaitu afa (عفا). Dalam bahasa Arab ada kaidah afa asluhu afawa (عفا اصله عفو). Huruf wawu dihilangkan diganti alif karena jatuh setelah fathah yang ada pada huruf fa’. Tapi bentuk lainnya tetap menggunakan huruf asli yaitu عفوًا (baca: afwan).
Dalam kamus Arab Indonesia ‘Al-Munawwir’ kata Afwan (عفْوًا) artinya adalah ‘maafkan saya’ (lihat Munawwir, halaman 951).
Kata maaf dalam bahasa Indonesia diserap dari bahasa Arab bentuk pasifnya. عفا adalah bentuk dasar (masdar), sementara bentuk pasifnya adalah معْفُو(baca: ma’fu) artinya dimaafkan.
Jadi, sebenarnya maaf sudah berasal dari bahasa Arab, jika ingin menggunakan bahasa Arab sebenarnya maaf juga bahasa Arab, tidak perlu diganti menjadi afwan untuk menyatakan permintaan maaf.
Sinonim maaf adalah ampun. Tetapi ampun identik dengan adanya kesenjangan kelas yang sangat jauh antara yang memberi dan diberi. Misalnya, seorang raja memberi ampun kepada rakyat yang telah melanggar. Jadi, sang raja memberikan ampunan.
Tetapi pada dasarnya, kata ampun juga merupakan bentuk adaptasi dari kata bahasa Arab afwun (عفْوٌ). Karena lidah orang Indonesia (melayu) kesulitan melafalkan f, maka f beruapan menjadi /p/. Apwun. Lambat laun w melesap dan hilang, sementara kebiasaan orang nusantara, banyak penasalan (bunyi ng dan /m/) lebih-lebih yang dirangkai dengan bunyi /p/ maka menjadi ampun.
Nah, ketiganya afwan, maaf, dan ampun pada dasarnya adalah berasal dari akar kata yang sama, sama-sama bahasa Arab. Bedanya, ampun sudah sangat tidak terasa ke-Arab-annya karena sudah melalui adaptasi yang sangat dalam dan panjang. Sementara kata maaf masih memiliki kemiripan bentuk dengan kata asalnya dari bahasa Arab. Sedangkan, kata afwan masih sangat terasa bahasa Arabnya karena dalam kaidah bahasa Indonesia tidak ada gugus konsonan fw dalam afwan.
Melihat dari kecenderungan penggunaan afwan yang semakin massif, tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti kata afwan juga bisa menjadi bahasa Indonesia, diserap dan diakui hingga akhirnya tercantum dalam salah satu lema dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa.
Dengan proses yang berbeda, maka ada perbedaan juga dalam makna kata antara maaf dan ampun dalam bahasa Indonesia. Berikut penjelasannya:
Arti kata maaf dalam KBBI
Maaf merupakan nomina (kata benda) yang memiliki tiga penjelasan arti yaitu:
1. pembebasan seseorang dari hukuman (tuntutan, denda, dsb.) karena suatu kesalahan; ampun;
2. ungkapan permintaan ampun atau penyesalan;
3. ungkapan permintaan izin untuk melakukan sesuatu
Arti kata ampun dalam KBBI
Ampun merupakan nomina yang memiliki tiga penjelasan arti yaitu:
1. pembebasan dari tuntutankarena melakukan kesalahan atau kekeliruan; maaf;
2. kata yang menyatakan rasa heran atau kesal dan sebagainya;
3. (dalam ragam percakapan) bukan main;
Arti kata afwan dalam KBBI tidak ada, karena afwan bukan Bahasa Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar